Jakarta, OG Indonesia -- Jumlah para pengguna energi bersih, salah satunya yang memanfaatkan sistem energi surya, terus menunjukan peningkatan yang signifikan baik dari sektor pelanggan residensial, sosial, industri, hingga komersial.
Di sektor industri dan komersial, tuntutan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) datang dari berbagai pihak, seperti lembaga keuangan, regulator, konsumen, hingga dunia internasional dengan pergeseran pembangunan menuju karbon netral.
Di lokasi pertambangan misalnya, pemerintah melalui Kementerian ESDM dan Ditjen Minerba menerbitkan Peraturan tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara agar tetap eksis dan kompetitif dengan mengedepankan keberlanjutan fungsi lingkungan, sosial masyarakat, dan ekonomi.
Padahal, instalasi EBT misalnya sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebagai wujud pemanfaatan energi bersih bagi setiap sektor industri kerap memiliki tantangannya tersendiri. Mulai dari penerapan regulasi, perizinan, ketersediaan lahan, kekuatan struktur bangunan, atau tingkat kesulitan secara teknis terkait keberlangsungan bisnis dari sisi lokasi dan skala perusahaan.
Ragam tantangan yang ditemukan tentu menuntut pengembang proyek sistem tenaga surya untuk terus melakukan inovasi guna mendukung pemanfaatan energi surya lebih luas lagi. Guna mengambil peran dalam akselerasi energi terbarukan di Indonesia, SUN Energy sebagai pengembang proyek PLTS mengambil peran dengan terus mengembangkan produk dan jasa melalui inovasi yang ditawarkan kepada para pelanggan.
Berfokus pada sektor komersial dan industrial, SUN Energy memperkenalkan proyek PLTS dengan inovasi terbaru yang diimplementasikan pada kawasan operasional pertambangan, Berau Coal di Suaran, Kalimantan.
Produk PLTS PV Roll Up ini merupakan panel surya (PV) yang telah dirakit bersamaan dengan rangka dudukan panel atau mounting, sehingga mendukung proses pemasangan menjadi lebih mudah. PLTS PV Roll Up ini dapat dilipat dan memiliki roda yang bisa dijalankan, sehingga PLTS dapat dengan mudah dipindahkan ke lokasi lain jika dibutuhkan.
Pada luasan wilayah 5.935,5 m2 yang tersedia, telah terpasang 1.600 unit modul PV dengan total kapasitas panel surya sebesar 720 kWp yang mampu memproduksi energi bersih sebesar 1.005 MWh setiap tahunnya, angka ini diketahui mendukung 25% kebutuhan dari beban total listrik Coal Processing Plant (CPP) di Berau Coal Suaran. Ke depannya, Berau Coal dapat memindahkan PLTS PV Roll Up ini apabila keberlangsungan bisnis di masa mendatang membutuhkan pemindahan lokasi bisnis ke daerah lain.
Melalui pemanfaatan energi surya, Berau Coal Suaran dengan dukungan SUN Energy telah berupaya mereduksi emisi karbon sebesar 401 ton setiap tahunnya, serta memperkirakan 6.015 pohon tertanam selama 10 tahun.
Teknik PV Roll Up merupakan bentuk inovasi yang dilakukan oleh SUN Energy agar terus konsisten menyediakan layanan terbaik terhadap para pelanggan yang ingin memanfaatkan energi surya.
“Konsumen adalah prioritas utama kami. Oleh karena itu kami terus mencari solusi dari setiap tantangan apapun terkait pemanfaatan energi surya di Indonesia. Pertumbuhan minat pasar akan penyediaan energi bersih tentu harus dibarengi dengan peningkatan layanan dan inovasi yang dilakukan, teknik PV Roll Up yang dikembangkan pada kawasan industri pertambangan oleh SUN Energy merupakan salah satu wujud komitmen kami dalam memberikan pelayanan terbaik terhadap para pelanggan,” jelas Dionpius Jefferson, Chief Commercial Officer SUN Energy, Selasa (23/8/2022).
Tidak dapat dipungkiri, energi surya disebutkan menjadi salah satu energi terbarukan yang pengaplikasiannya dinilai paling mudah dan memiliki potensi yang luar biasa di Indonesia. Hal tersebut turut meyakini SUN Energy sebagai pengembang energi surya untuk terus memperluas pemanfaatan energi bersih di Indonesia sebagai bagian dari akselerasi target bauran energi.
SUN Energy berkomitmen untuk mendukung proses transisi energi melalui penyediaan energi bersih bersama dengan inovasi yang terus diwujudkan. “Inovasi yang terus kami lakukan kepada para pelanggan kami tentu diharapkan dapat menjadi referensi bagi pelaku industri lainnya tentang pengaplikasian energi surya yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan industri,” tutup Dion. R2