Jakarta, OG Indonesia -- PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) mengumumkan hasil kinerja Semester Pertama 2022 (“1H-2022”).
Roberto Lorato, CEO MedcoEnergi, dalam keterangan resmi perusahaan, Senin (22/8/2022), mengatakan, “Dengan perasaan senang saya laporkan kinerja operasional dan keuangan
yang juga kuat di Kuartal kedua 2022. Pada kuartal kedua ini, proyek pertama kami di Natuna dan proyek PV
pertama kami di Sumbawa telah mulai beroperasi dan kedua proyek tesebut akan berkontribusi pada kinerja
paruh kedua”.
Adapun untuk ikhtisar keuangan Perseroan, MedcoEnergi akan membayar dividen final 2021 sebesar AS$35 juta pada Agustus dan dividen interim 2022
sebesar AS$25 juta pada September. Ini merupakan dividen pertama MedcoEnergi sejak 2017 dan Perseroan
telah memberikan panduan dividen sebesar Rp 15-20 per saham untuk setiap tahun buku.
Sementara Laba Bersih tercatat sebesar AS$270 juta, naik 480% tahun-ke-tahun dan EBITDA sebesar AS$806 juta, sebagai dampak dari peningkatan volume minyak, gas dan tembaga yang lebih tinggi dan juga harga komoditas yang membaik. EBITDA pada kuartal kedua adalah AS$492 juta, di atas kuartal pertama sebagai akibat dari harga komoditas yang lebih tinggi dan kontribusi satu kuartal penuh dari Corridor.
MedcoEnergi mencatat, harga minyak rata-rata untuk semester pertama adalah AS$104,4/bbl, dan harga jual rata-rata tertimbang gas adalah AS$7,7/mmbtu.
Sedangkan, pengeluaran modal sebesar AS$117 juta digunakan terutama untuk melaksanakan proyek-proyek di Natuna dan menyelesaikan PLTGU Riau 275MW pada Februari. Kas dan setara kas sebesar AS$521 juta.
Lalu untuk hutang konsolidasi sebesar AS$3,2 miliar, hutang Restricted Group2 sebesar AS$2,8 miliar dengan AS$208
juta telah dilunasi sejak akuisisi Corridor. Hutang bersih sebesar AS$2,4 miliar dan Rasio Hutang Bersih
Restricted Group terhadap EBITDA membaik menjadi 1,6x.
Untuk ikhtisar operasional
minyak dan gas, MedcoEnergi mencatat produksi minyak dan gas mencapai 153 mboepd, naik 63% tahun-ke-tahun termasuk kontribusi Corridor
sejak Maret. Biaya produksi adalah AS$6,5 per boe dan produksi pro forma3 181 mboepd.
Lalu untuk belanja modal AS$102 juta, terutama untuk pengembangan beberapa proyek pembangunan di PSC South Natuna Sea Block B. Lapangan Hiu mulai beroperasi pada Juni 2022, gas pertama di Proyek Extension Belida diharapkan pada Q4-2022 dan minyak pertama di lapangan Forel dan gas di lapangan Bronang diharapkan pada Q4-2023.
Untuk kinerja Medco Power dapat menghasilkan penjualan sebesar 1.962 GWh, dengan 22% dari sumber energi terbarukan. Penjualan listrik meningkat 45% tahun-ke-tahun dengan kontribusi dari PLTGU Riau 275MW yang mulai beroperasi pada Februari 2022 dan PLTS Sumbawa 26MWp yang mulai beroperasi pada Juni 2022.
Disampaikan bahwa Medco Power akan terus melanjutkan pengembangan proyek terbarukan di Ijen, pengembangan panas bumi 30MW dan proyek Solar PV Bali 2x25MWp.
Sementara untuk kinerja AMNT , tercatat produksi tembaga adalah 209 Mlbs, naik 103% tahun-ke-tahun dan produksi emas adalah 351 Koz, naik 538% tahun-ke-tahun, mengikuti peningkatan operasi Fase 7. Harga realisasi tembaga adalah AS$4,46/lbs.
MedcoEnergi juga menyampaikan panduan Perseroan untuk 2022:. Di mana produksi minyak & gas 155 mboepd , penjualan Ketenagalistrikan 3.500 GWh , biaya produksi minyak & gas di bawah AS$10/boe, serta total belanja modal untuk minyak & gas AS$250 juta dan Ketenagalistrikan AS$25 juta .
Hilmi Panigoro, Direktur Utama MedcoEnergi mengatakan bahwa dividen yang diumumkan baru-baru ini merupakan penghargaan atas dukungan berkelanjutan dari pemegang saham. "Kami akan terus memperkuat Perseroan untuk dapat memberi manfaat kepada semua pemangku kepentingan Perseroan," tutup Hilmi. RH