Kamila Fakhra Fahima saat melakukan pertukaran pelajar (Student Exchange) di IESEG School of Management, Lile, Prancis, 2017.
Jakarta, OG Indonesia -- QS Global Employer Survey Report mengungkapkan 6 dari 10 perusahaan memberi nilai lebih untuk lulusan perguruan tinggi yang punya pengalaman internasional. Dalam survey lain yang digagas oleh National Association of Colleges and Employers (NACE) disebutkan bahwa 97 persen lulusan dengan pengalaman mancanegara mendapatkan pekerjaan kurang dari 12 bulan setelah lulus.
Untuk meningkatkan kualitas lulusan, Universitas Pertamina (UPER) memberikan pengalaman internasionalisasi bagi mahasiswanya. Siswa siswi yang ingin lebih siap berkompetisi melalui program internasionalisasi, bisa mengakses laman https://pmb.universitaspertamina.ac.id
UPER menyiapkan program Student Exchange Multiple Partners, yakni skema belajar selama satu hingga dua semester di kampus unggulan mancanegara, dengan tak kurang dari 27 mitra universitas kenamaan dunia di berbagai benua.
Ada juga program Dual Degree, memberikan gelar ganda dengan skema belajar dua tahun di UPER dan dua tahun di salah satu kampus mitra (Universiti Teknologi Petronas, Malaysia; dan Minnesota State University, Amerika Serikat).
Terakhir Flash Track, yaitu program percepatan studi dengan skema belajar empat tahun di UPER dan satu tahun di salah satu kampus mitra global (Universiti Teknologi Petronas, Malaysia; Malaysia Multimedia University; dan Nantes Université, Perancis).
Manfaat internasionalisasi dirasakan oleh tiga alumni UPER. Adalah Azka Rohbiya Ramadani, Kamila Fakhra Fahima, dan Pavita Khansa Bahano, yang kini bekerja di perusahaan nasional dan multinasional impian mereka.
1. Meningkatkan Kemampuan Interpersonal
Pengalaman berkuliah dengan skema pertukaran pelajar (student exchange) di Universiti Teknologi Petronas (UTP), Malaysia, diakui Azka sangat membantunya dalam proses rekrutmen di berbagai perusahaan. Alumni Program Studi Kimia UPER tersebut, mengaku sempat tak memiliki rasa percaya diri untuk berkomunikasi dengan bahasa asing.
“Ketika berkuliah di UTP, saya ditempatkan di asrama untuk mahasiswa asing. Sehingga saya harus mengakrabkan diri dengan teman satu asrama. Selain itu, komunikasi kepada dosen dan teman satu kelas juga mendorong saya meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris,” kata Azka, Rabu (29/6/2022).
Meningkatnya kemampuan Bahasa Inggris Azka membuatnya dengan mudah melalui tahapan rekrutmen sebagai Data Analyst di perusahaan e-commerce multinasional berbasis teknologi, JD.id.
2. Menjadi Pribadi yang Adaptif, Fleksibel, Open-Minded
Pernah berkuliah selama satu semester di IESEG School of Management, Prancis, diakui Kamila menjadikan dirinya sebagai pribadi yang lebih terbuka terhadap banyak hal. Ketika berkuliah di IESEG, Kamila tak hanya mengikuti perkuliahan di kelas, tetapi juga terlibat di berbagai proyek atau kegiatan kemahasiswaan.
“Berdiskusi dengan teman-teman dari berbagai latar belakang dan budaya yang berbeda, membuat saya memiliki kemampuan untuk menghargai perbedaan yang sangat dibutuhkan sebagai Human Resource. Saya memahami bahwa setiap individu memiliki potensi,” terang Kamila, alumni Program Studi Manajemen UPER tersebut yang kini bekerja sebagai People and Recruiter Lead di salah satu startup pencarian kerja berbasis community development, KitaLulus.
3. Membuka Peluang Global Networking
Berbeda dari kedua rekannya, Pavita merasakan pengalaman belajar di luar negeri melalui program internship di Toyohashi University of Technology (TUT), Jepang, membantu dirinya untuk mengembangkan jejaring di lingkup internasional.
Sebagai asisten peneliti di salah satu kampus teknologi terbaik dunia tersebut, Pavita bertugas untuk melakukan kajian parameter air limbah.
“Selama program internship berlangsung, saya banyak berkenalan dengan para profesional. Jaringan yang luas ini membantu saya mendapatkan pekerjaan sebagai General Staff di perusahaan multinasional Daiki Axis Co.,Ltd., yang salah satu bisnis utamanya di bidang pengolahan air limbah,” ungkap Pavita, alumni Program Studi Teknik Lingkungan UPER yang saat ini tinggal di Jepang tersebut.
Selain program internasionalisasi untuk mahasiswa, Universitas Pertamina (UPER) juga melakukan pengembangan kompetensi dosen melalui program internasionalisasi seperti: pertukaran dosen (faculty exchange), kolaborasi riset, dan adjunct professor. RH