Jakarta, OG Indonesia -- PT Medco Energi Internasional Tbk mengumumkan hasil Kuartal Pertama 2022 yang tidak diaudit.
Dalam keterangan yang diterima OG Indonesia, Kamis (16/6/2022), Roberto Lorato, CEO PT Medco Energi Internasional Tbk, mengatakan, “Kami mengawali tahun 2022 dengan sangat baik dan saya senang, berkat kinerja operasional dan keuangan yang kuat, memungkinkan Perseroan memberikan panduan dividen baru untuk mengapresiasi dukungan berkelanjutan dari pemegang saham kami.”
Dalam laporannya disebutkan, bahwa Medco berhasil menyelesaikan dan mengonsolidasikan akuisisi Corridor pada bulan Maret lalu, dengan laba bersih termasuk dengan nilai diskon pembelian tercatat sebesar US$14 juta.
Sementara EBITDA sebesar US$313 juta, naik lebih dari dua kali lipat tahun-ke-tahun. Harga minyak sendiri rata-rata US$100/bbl, 70% lebih tinggi tahun-ke-tahun (US$59/bbl) dan harga penjualan rata-rata gas adalah US$7,7/mmbtu, 35% lebih tinggi tahun-ke-tahun (US$5,7/mmbtu).
Sedangkan laba bersih adalah sebesar US$90 juta di mana ketiga segmen usaha Minyak dan Gas, Ketenagalistrikan dan Tambang dapat membukukan laba.
Lalu, belanja modal sebesar US$42 juta dengan kas dan setara kas sebesar US$537 juta. Hutang konsolidasi sebesar US$3,3 miliar, dan hutang restricted group sebesar US$2,9 miliar. Dan hutang bersih adalah US$2,5 miliar dan hutang bersih terhadap EBITDA 2,1x.
Kemudian, untuk penyelesaian penawaran tender terbatas sebesar US$150 juta pada Mei untuk obligasi dollar AS tahun 2026 dan 2027 dengan menggunakan kas yang tersedia dan fasilitas amortisasi.
Pefindo juga tercatat menaikkan peringkat MedcoEnergi menjadi “idAA-“ dengan outlook stabil. Kemudian, akuisisi koridor mendapat penghargaan “Asia Pacific Deal of The Year” dari Energy Council dan “Transition Energy Deal of The Year” dari The Asset Triple A.
Ikhtisar Operasional Minyak & Gas
Dilanjutkan dalam laporannya, bahwa produksi Minyak & Gas Medco meningkat secara signifikan sebesar 127 mboepd naik 26% tahun-ke-tahun diiringi dengan penyelesaian akuisisi Corridor di bulan Maret. Pro forma produksi 184 mboepd, biaya produksi sebesar US$8,0 per boe.
Untuk belanja modal Minyak & Gas US$36 juta untuk pengembangan beberapa proyek Minyak & Gas di PSC South Natuna Sea Block B, dengan gas pertama di lapangan Hiu diharapkan pada 2Q-2022, gas pertama di Proyek Belida Extension pada 4Q-2022 dan minyak pertama di lapangan Forel dan gas di lapangan Bronang diharapkan pada 4Q-2023.
Medco Power
Dari unit usaha Medco Power, penjualan Ketenagalistrikan sebesar 837 GWh, meningkat 26% tahun-ke-tahun didorong oleh komersialisasi dari IPP Riau 275MW di Februari 2022. Sekitar 25% penjualan berasal dari sumber energi terbarukan.
Kemudian, PLTS Sumbawa 26MWp ditargetkan akan beroperasi komersial pada akhir Juni, pengembangan geotermal 30MW di Ijen, Jawa Timur sedang berlangsung dan Perjanjian Jual Beli Listrik untuk fasilitas PLTS Bali 2x25 MWp telah ditandatangani dengan PLN.
AMNT
Sementara itu untuk produksi Tembaga AMNT 93 Mlbs meningkat 93% tahun-ke-tahun dan produksi Emas sebesar 169 Koz, meningkat lebih dari 5x tahun-ke-tahun karena peningkatan produksi Fase 7. Harga Tembaga sendiri mengalami peningkatan harga sebesar 21% menjadi AS$4,5/lbs.
AMNT disebutkan telah memproduksi bijih berkadar tinggi dari Fase 7, sementara pengembangan Fase 8 dan Smelter Peleburan konsentrat tembaga berkapasitas 900.000 mtpa sedang berlangsung.
AMNT juga mengembangkan pembangunan kompleks pembangkit listrik tenaga gas dan surya untuk menggantikan fasilitas berbahan bakar batubara dan diesel yang ada sebagai bagian dari transisi ke sumber listrik yang lebih bersih dan berkelanjutan
Hilmi Panigoro, Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk, mengatakan, “Saya sangat senang dengan catatan kinerja kuartal pertama 2022, hal ini membuktikan bahwa strategi Perseroan berjalan dengan baik sebagaimana dibuktikan dengan penghargaan sebagai Asia Pacific Upstream Company of the Year pada APAC Capital Energy Assembly yang diadakan oleh Energy Council baru-baru ini. RH