Yon Ming, Direktur Utama PT Teknologi Rekayasa Katup. Foto: Kun |
Diceritakan Yon Ming, Direktur Utama PT Teknologi Rekayasa Katup (TRK Valves), perusahan produser valve/katup migas dalam negeri, bahwa perusahaannya saat ini sudah mempekerjakan ratusan orang di pabriknya yang berada di kawasan Cikande, Banten. "Kurang lebih 200 orang, itu lokal semua," kata Yon Ming kepada OG Indonesia di Jakarta, Rabu (29/6/2022).
Dalam mendukung kegiatan produksi katup migasnya, TRK Valves saat ini juga didukung oleh lebih dari 100 perusahaan subcon lokal, mulai dari pekerjaan jasa kalibrasi sampai penyedia produk baja.
"Kita beli ke lokal untuk suplai dan subcon, totalnya lebih dari 100 perusahaan, itu lokal semua. Pasti kalau ada kerjaan untuk mereka akan nambah orang juga untuk bekerja. Paling minimal ya untuk perusahaan tersebut ada tambahan income," paparnya.
Yon Ming menyakini, ketimbang impor dari luar negeri, multiplier effect positif yang dihasilkan dari pemanfaatan produk lokal jauh lebih besar. Karena itu TRK Valves selalu berupaya memprioritaskan pemanfaatan subcon-subcon lokal. Dari awal berdiri pada tahun 2015, TRK Valves baru melibatkan 5 subcon lokal, namun kini sudah lebih dari 100 perusahaan.
"Baja kita pakai dari sini, kayak dari PT Gunung Garuda itu. Kita lihat bisa, ya sudah beli itu aja, ngapain dari luar. Keberpihakan itu tentu akan menambah kapasitas mereka (subcon) juga pasti," ucap Yon Ming.
Lebih lanjut Yon Ming mengandaikan jika banyak perusahaan juga menerapkan keberpihakan seperti yang dilakukan TRK Valves, pasti dampak positifnya akan terasa sangat masif. "Bayangin, itu baru satu perusahaan dari TRK. Kalau yang lain juga begitu, itu bisa menghidupi perusahaan lokal, daripada impor dari luar. Kita perusahaan menengah, itu aja sudah bisa menghidupi banyak perusahaan, bayangkan kalau perusahaan besar, itu bisa puluhan ribu perusahaan," bebernya.
Dampak positif lainnya diperoleh dari penerimaan negara lewat pajak dari berbagai proyek berjalan yang bisa dikerjakan di dalam negeri. "Pemerintah dapat pajak, kita pernah hitung-hitung bisa sampai 47%. Taruhlah nggak segitu, sekitar 30% saja deh. Setiap kali kita ada order ke mereka, pajak jalan toh, ada PPN-nya, karyawan juga bayar pajak," urainya.
"Kalau pemerintah care, itu langsung masuk juga duitnya ke pemerintah, masyarakat juga bisa bekerja," pungkas Yon Ming. RH