Jakarta, OG Indonesia -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada hari ini, Kamis (12/5/2022) resmi melantik lima penjabat (pj) gubernur menggantikan lima gubernur yang habis masa jabatannya.
Salah satu di antara gubernur yang berakhir masa jabatannya adalah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan. Menggantikan Erzaldi, dilantik Pj Gubernur yaitu Ridwan Djamaludin yang juga menjabat Direktur Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM.
"Saya Mendagri atas nama Presiden Republik Indonesia dengan resmi melantik Saudara Dr Al Muktabar sebagai Pj. Gubernur Banten, Dr Ridwan Djamaluddin sebagai Pj. Gubernur Bangka Belitung, Dr. Hamka Hendra Noer sebagai Pj. Gubernur Gorontalo, Saudara Paulus Waterpauw sebagai Pj. Gubernur Papua Barat, dan Saudara Akmal Malik sebagai Penjabat Gubernur Sulawesi Barat," ucap Tito saat melantik lima penjabat gubernur di Jakarta, Kamis (12/5/2022).
Ridwan Djamaluddin dikenal sebagai Dirjen Mineral dan Batu Bara sejak tahun 2020. Sebelumnya dia pernah menjadi anak buah Luhut Binsar Pandjaitan saat menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Posisi tersebut cukup lama didudukinya dari tahun 2015 hingga 2020.
Sebelumnya lagi, Ridwan Djamaluddin pernah mengisi posisi Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam di Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) dari tahun 2010 sampai 2015.
Ridwan Djamaluddin memiliki latar belakang pendidikan S3 dari Texas A&M University jurusan Geografi pada 17 Mei 1999. Sebelumnya pada September 1993, dia merupakan lulusan S2 University of Twente jurusan ITC. Sementara untuk gelar S1-nya, Ridwan menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Geologi pada Desember 1989.
Selama masa karirnya, Ridwan Djamaluddin telah memeroleh berbagai penghargaan. Seperti penghargaan sebagai Pegawai Negeri Sipil Yang Menunjukkan Prestasi Kerja Luar Biasa Baiknya darii Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada tahun 2010.
Sebelumnya, pada 2009 dia juga pernah meraih penghargaan dari Menteri Negara Riset dan Teknologi dengan nama penghargaan 101 Inovasi Paling Prospektif 2009 (sistem InaBuoy). Dan pada 2007, Ridwan Djamaluddin juga mendapat penghargaan Satyalencana Pembangunan dari Presiden Republik Indonesia. R3