Jakarta, OG Indonesia -- Indonesia menempati rangking ke delapan dari sepuluh negara penyumbang emisi Gas Rumah Kaca (GRK) terbesar di dunia (World Research Institute/ WRI, 2018).
Dalam keterangan resmi yang disampaikan Universitas Pertamina, keberadaan GRK tersebut menghambat radiasi matahari yang seharusnya dipantulkan kembali ke luar angkasa.
"GRK berlebih yang berlangsung cukup lama akan meningkatkan suhu bumi (Global Warming)," jelas Farah Mulyasari, Ekspertis/ Dosen Ahli di bidang CCS-CCUS dari Universitas Pertamina, Rabu (18/5/2022).
Tahun 2030, Pemerintah menargetkan tercapai penurunan emisi GRK sebesar 314 juta ton CO2 atau setara 29 persen dengan upaya sendiri dan 41 persen dengan bantuan negara lain.
"Untuk mengurangi emisi GRK, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah penerapan teknologi Carbon Capture and Storage/Carbon Capture, Utilization and Storage (CCS-CCUS)," jelas Farah.
Terkait CCS-CCUS ini, Universitas Pertamina menerbitkan infografis (simak di bagian foto) yang berisikan penjelasan singkat tentang CCS-CCUS, manfaat, dan potensi pengembangannya di Indonesia. RH