Hary Tanoesoedibjo, Pemilik MNC Group.
"Rencana akuisisi telah dituangkan dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) yang kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan pada hari ini," demikian keterangan resmi perusahaan pada Senin (18/4/2022).
Adapun proses akuisisi akan dilakukan secara dua tahap. Pertama, sebanyak 49% saham dibeli langsung oleh PT Bhakti Migas Resources (BMR), anak usaha IATA yang difokuskan pada investasi minyak dan gas. BMR merupakan salah satu pilar Utama IATA selain PT Bhakti Coal Resources (BCR).
Tahap kedua, sebanyak 36% saham diakuisisi oleh BMR dalam bentuk PPJB (Pengikatan Perjanjian Jual Beli) di mana kemudian akan ditingkatkan menjadi AJB (Akta Jual Beli - Final) setelah memperoleh persetujuan Pemerintah untuk perubahan Pemegang Saham Pengendali.
"Setelah Pemerintah menyetujui akuisisi 36%, IATA melalui BMR akan menguasai 85% saham SS," lanjut keterangan resmi perusahaan.
PT Suma Sarana sendiri telah menandatangani Production Sharing Contract (PSC) Blok Semai III di Papua Barat, di mana memegang penuh 100% dari Participating Interest (PI) di WK Migas tersebut.
Blok Semai III merupakan salah satu peluang eksplorasi terbaik di Indonesia Timur, dengan estimasi 30 triliun cubic feet (TCF) sumber daya gas yang belum teruji. Terdapat 4 prospek area di WK Semai III yang meliputi Cucak Ijo, Murai Batu, Poksai, dan Kaleyo-Opior.
Semai III terletak pada pusat hidrokarbon produktif di mana kandungan minyak dan gas yang signifikan telah ditemukan di sekitar Lapangan Gas Tangguh, Asap, Merah, Pulau Seram, Andalan (Semai V) serta Abadi dan Lapangan Gas NW Shelf di selatan.
"Ke depan, IATA akan mengundang operator internasional untuk bermitra dalam mengoperasikan Blok Semai III. Hal ini menjadi salah satu strategi Perseroan dalam rangka mengurangi belanja modal dan meningkatkan efisiensi produksi," tutup keterangan resmi perusahaan. R1