Jakarta, OG Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan konversi 1.000 unit sepeda motor (R-2), dengan melibatkan badan usaha (Pertamina dan PLN), kementerian/lembaga, pemerintah daerah serta sektor swasta dan masyarakat. Salah satu upaya untuk mencapainya adalah kerja sama antara Kementerian ESDM dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), dalam rangka sinergi transformasi menuju energi baru terbarukan, dan penerapan energi usaha kecil dan menengah (UKM).
Sinergi tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman antara Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana dengan Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah KemenKopUKM Hanung Harimba Rachman di Jakarta, Selasa (8/2/2022).
Dadan menjelaskan, “Kementerian ESDM memposisikan diri sebagai katalisator dalam program konversi sepeda motor dan siap memperluas kerja sama program ini dengan berbagai pihak”.
Dadan yang juga menjabat Plt. Kepala Badan Litbang ESDM ini melanjutkan, keterlibatan UKM dalam program ini di antaranya sebagai bengkel pengkonversi sepeda motor listrik dan penyedia komponen converter-kit sepeda motor listrik. Bengkel yang ditunjuk akan mendapat pembinaan dan pendampingan dari Workshop Motor Listrik Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagaslitrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE).
Workshop Motlis P3TKEBTKE telah disertifikasi sebagai Bengkel Pemasangan, Perawatan, dan Pemeriksaan Peralatan Instalasi Sistem Penggerak Motor Listrik pada Kendaraan Bermotor dari Kementerian Perhubungan. Pada tahun 2021 P3TKEBTKE telah memulai konversi terhadap tujuh tipe sepeda motor. Beberapa di antaranya telah menyelesaikan uji jalan 10.000 km untuk ketahanan (endurance test) dan pengujian ke Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor. Surat BPKB/STNK sepeda motor juga telah disesuaikan di Korps Lalu Lintas (Korlantas) POLRI.
“Bengkel Motlis P3TKEBTKE telah mengkonversi 100 unit sepeda motor dinas operasional di lingkungan Kementerian ESDM yang nilai bukunya RP. 0,-,” kata Dadan.
Pada program konversi tersebut, P3TKEBTKE juga melakukan peningkatan kapasitas pada tiga bengkel UMKM dan tujuh sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Bogor, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Usai menyaksikan penandatanganan MoU, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim menyambut baik kerja sama ini dan menegaskan pelaku UKM wajib bertransformasi pada pembangunan berkelanjutan. Pasalnya, dampak perubahan iklim global telah mempengaruhi dunia.
Kemenkop UKM mendukung pengembangan bisnis berkelanjutan. Hal ini terbukti dalam survei KemenKopUKM dan United Nation and Development Program (UNDP), yang menunjukkan sekitar 94-95% UMKM tertarik dengan gagasan praktik usaha ramah lingkungan, dan sekitar 86-90% tertarik melakukan praktik usaha inklusif.
“Kita harapkan nota kesepahaman ini dapat dilanjutkan dengan aksi yang mengakselerasi keterlibatan pelaku UKM dalam transformasi kendaraan listrik, mulai dari hulu hingga hilirisasi produk,” pungkas Arif. RH