Jakarta, OG Indonesia -- Kapal tanker MT Gas Walio milik PT Pertamina International Shipping (PIS) sukses bersandar untuk pertama kalinya di Australia pada Selasa, 1 Februari 2022.
MT Walio berbendera Indonesia yang berusia 11 tahun ini, mengangkut muatan LPG berupa 9000 MT Butane dan 3000 MT Propane. Dinakhodai oleh Kapten Candra Nurwanto, kapal MT Walio menempuh perjalanan selama 10 hari dari Singapura menuju Australia dengan melewati rute Selat Singapura, Laut China Selatan, Selat Gelaza, Laut Jawa, Selat Lombok, Laut Hindia, dan berlabuh di Kwinana-West Coast Australia.
Muatan LPG yang diangkut oleh kapal MT Walio dari Australia untuk diangkut menuju Fanchen-China merupakan carter full antar negara di luar Indonesia oleh Geogas Trading S.A, yang merupakan perusahaan asal Australia.
MT Walio diperkirakan akan menempuh perjalanan selama 12 hari dari Australia ke China. Setelah mengantarkan gas ke China, kapal akan kembali berlayar ke Kwinana, Australia. Geogas mempercayakan PIS untuk jasa pengangkutan dengan durasi kontrak selama 3 bulan. Seluruh kru kapal dalam perjalanan ini telah melaksanakan dan mematuhi internasional COVID prevention regulation and local regulation.
Dibangun pada 2011 di Hyundai Heavy Industries, Kapal MT Gas Walio yang berukuran panjang 158 meter ini memiliki total 26 kru dan merupakan kapal LPG fully refrigerated yang dimiliki oleh PIS.
Hingga akhir 2021, PIS berhasil ekspansi rute pelayaran internasional dari 8 menjadi 11 rute, yakni; Afrika, Arab Saudi, UEA, Australia, Singapura, Malaysia, China, US, India, Aljazair, dan Bangladesh.
"PIS terus melakukan upaya percepatan untuk mengembangkan portofolio bisnisnya di kancah global. Ini sesuai dengan target PIS untuk menjadi flag carrier bagi bangsa Indonesia di kancah industri pelayaran nasional dan internasional," kata Roberth MV Dumatubun, Manager Stakeholder Relation PT Pertamina International Shipping, Rabu (2/2/2022).
Dengan pencapaian Kapal MT Walio berhasil sandar di Australia, maka menambah pencapaian jumlah kapal PIS yang telah berhasil melakukan pelayaran internasional menjadi 26 kapal dari sekitar 95 kapal milik.