Jakarta, OG Indonesia -- Sampai dengan April 2021, persentase energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional mencapai 13,55%. Rinciannya, dari panas bumi sebesar 5,63%, dari energi air mencapai 7,59%, dan EBT lainnya sekitar 0,33%.
"Kalau EBT-nya dijumlah, hitungan saya itu 13,55 persen," ucap Rida Mulyana, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM dalam konferensi pers secara daring, Jumat (4/6/2021).
Capaian tersebut tentu masih jauh dari target porsi EBT dalam bauran energi nasional tahun 2025 yang dipatok mencapai 23%. "Kalau dicermati ini masih jauh dari 23 persen.Itulah tantangan yang harus kita hadapi bersama, apa-apa saja yang perlu kita siapkan, kita evaluasi supaya 23 persen itu bisa tercapai semaksimal mungkin," jelasnya.
Adapun persentase untuk energi lainnya yaitu untuk batu bara mencapai 63,52%, gas sebesar 18,70%, dan BBM yang dicampur dengan BBN sekitar 4,23%.
Sementara untuk pembangkitan listrik saat ini, diterangkan Rida sudah mencapai 72.889 MW. Rinciannya, untuk PLTU dari batu bara sebesar 34.668 MW (48%), diikuti pembangkit berbasis gas mencapai 20.762 MW (28%), serta PLTD sekitar 4.909 MW (7%).
"Sisanya adalah EBT, (yaitu) PLTMH/PLTA, PLTP, dan PLT EBT lainnya. Saya sudah jumlahkan, itu kurang lebih 10,5 Gigawatt (GW)," ujar Rida. Jika dipersentasekan, pembangkitan listrik dari EBT sekitar 14%. RH
