Pertamina EP Lakukan Usaha Terbaik Penuhi Target Produksi

Jakarta, OG Indonesia -- Presiden Direktur PT Pertamina EP Eko Agus Sardjono menegaskan Pertamina EP tetap melakukan usaha terbaik dalam pemenuhan target-target yang disepakati dengan dukungan semua pihak baik internal maupun eksternal. Pertamina EP secara konsisten juga tetap mengutamakan HSSE serta penerapan protokol COVID-19 dalam kegiatan operasinya agar bisa berjalan secara aman dan optimal. 

"Pihak Pertamina EP sangat mengapresiasi dukungan dan kerjasama yang sangat baik dari SKK Migas agar Pertamina EP bisa mencapai target-target yang telah disepakati," ucap Eko Agus Sardjono dalam keterangannya, Kamis (27/8/2020) malam. 

Dalam  kondisi yang berat ini, jelas Eko, Pertamina EP selaku anak usaha PT Pertamina (Persero) mengalami triple shock, yaitu Pandemi COVID-19, harga minyak yang rendah serta kondisi ekonomi yang lesu. Hal ini berakibat banyak konsumen gas yang serapan atau liftingnya tidak maksimal sehingga juga berdampak pada penurunan kondensat yang juga pada ujungnya berdampak pada keseluruhan volume produksi minyak karena volume kondensat juga dihitung bersama volume minyak. 

Sesuai dengan RKAP revisi tahun 2020 Pertamina EP, sampai dengan Juli 2020 produksi minyak 80.3 MBOPD atau 99.6% dari target dan produksi gas sebesar 866 MMSCFD atau 95% dari target. 

Sedangkan untuk lifting minyak sampai dengan Juli 2020 telah mencapai 77.1 MBOPD atau 96% dari target dan gas mencapai 671 MMSCFD atau 92% dari target. "Untuk lifting minyak, pencapaian ini dikarenakan lifting minyak di Pertamina EP tidak semua dilakukan langsung melalui pipa namun sebagian menggunakan kapal untuk dikirim ke kilang sehingga terdapat delay antara produksi dan lifting," terangnya.

Ke depannya, Eko mengatakan Pertamina EP akan terus menjaga dan meningkatkan produksi melalui kegiatan pengeboran sumur pengembangan yang sampai dengan Juli 2020 sudah mencapai 61% dari target jumlah sumur yang ditetapkan serta melalui kegiatan workover dan perawatan sumur serta menjaga keandalan fasilitasi produksi. (RH/Migas Indonesia)