Foto: Hrp |
Jakarta, OG Indonesia -- Ada yang berbeda di gedung kantor Pertamina Shipping di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/7/2020) pagi ini. Spanduk besar membentang di atas gedung tepat di bawah tulisan PT Pertamina (Persero) Shipping. Isinya penolakan atas beberapa keputusan Pemerintah terhadap Pertamina belakangan ini, seperti pembentukan subholding-subholding di bawah Pertamina sebagai holding migas.
"PENUGASAN DISTRIBUSI BBM DIALIHKAN KE SUB HOLDING. INGAT..!! PERTAMINA BERPOTENSI HANCUR BERKEPING-KEPING. NAIKNYA HARGA BBM BAKAL BIKIN RAKYAT PUSING," demikian bunyi spanduk dari Serikat Pekerja Forum Komunikasi Pekerja dan Pelaut Aktif (SP FKPPA) tersebut.
Seperti diketahui, berbagai serikat pekerja di Pertamina yang bernaung di bawah payung Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) sudah lantang menyuarakan penolakan terhadap dibentuknya subholding-subholding di dalam tubuh Pertamina sebab rawan privatisasi dengan dilepas sahamnya ke publik bahkan perusahaan asing.
Pemberitaan di media massa memang santer menyebutkan bahwa akan ada dua subholding yang dikabarkan segera melantai di bursa dengan dijual sahamnya yaitu subholding Shipping dan Renewable Energy.
"Instruksi Menteri BUMN untuk pembentukan holding dan subholding Migas merupakan langkah awal privatisasi PT Pertamina (Persero) di mana hal tersebut sangat bertentangan dengan UUD 1945 Pasal 33 terutama ayat 2 dan 3 yang sudah sangat jelas menyebutkan bahwa negara memiliki kekuasaan atas cabang-cabang produksi yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak serta dipergunakan sebesar besarnya
untuk kemakmuran rakyat," tegas
Nur Hermawan, Ketua Umum SP FKPPA.
Spanduk dari SP FKPPA di atas Gedung Pertamina Shipping memang menyuarakan kegalauan pekerja Pertamina dan juga seluruh rakyat Indonesia, sebab penugasan distribusi BBM juga terancam akan dialihkan kepada subholding. Padahal dengan kondisi sekarang subholding sangat rawan privatisasi.
Jika dilakukan IPO, maka pelayanan penyaluran BBM pun bisa dipegang swasta. "Apabila ini terjadi pada sektor energi, maka sudah sangat jelas mengebiri kedaulatan energi Indonesia," tutup Nur Hermawan. RH
Spanduk Pekerja Pertamina Suarakan Protes Privatisasi Subholding
Reviewed by OG Indonesia
on
Jumat, Juli 03, 2020
Rating: