Jakarta, OG Indonesia -- Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan, saat ini Indonesia masih memiliki potensi migas yang besar mengingat masih terdapat 128 cekungan di mana 68 di antaranya belum dieksplorasi.
"Kami bersama KKKS berupaya memaksimalkan potensi ini, untuk itu SKK Migas telah mencanangkan rencana jangka panjang produksi 1 juta barel minyak per hari (bopd) pada 2030, visi ini diciptakan karena kami optimis dengan potensi migas Indonesia," ucap Dwi di Jakarta, Kamis (2/7/2020).
Demi mewujudkan visi 1 juta bopd tersebut, SKK Migas menetapkan 4 strategi yaitu mengedepankan strategi eksplorasi yang masif dan intensif. Strategi kedua mendorong dan mengkampanyekan penerapan enhanced oil recovery (EOR) di lapangan mature.
Selain eksplorasi dan EOR, strategi lainnya dengan mengakselerasi monetisasi proyek-proyek utama, sehingga mempercepat potensi sumberdaya menjadi lifting. Strategi terakhir dalam menahan penurunan produksi alami serta mendorong peningkatan produksi adalah dengan menjaga keandalan fasilitas produksi, maksimalisasi kegiatan kerja ulang dan perawatan sumur, reaktivasi sumur tidak berproduksi, dan inovasi teknologi.
"Kami berharap visi SKK Migas ini menjadi visi nasional yang dapat didukung oleh seluruh pihak sehingga mimpi produksi 1 juta barel minyak di tahun 2030 dapat kita capai," ucap Dwi.
Dwi juga mengungkapkan angka lifting migas per Mei 2020 sebesar 1,7 juta barel setara minyak per hari (boepd) dengan rincian lifting minyak sebesar 701 ribu bopd dan lifing gas sebesar 5,658 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Untuk realisasi investasi hulu migas mencapai US$ 3,93 miliar. (R1/Migas Indonesia)
SKK Migas Berharap Visi 1 Juta Barel di 2030 Didukung Semua Pihak
Reviewed by OG Indonesia
on
Jumat, Juli 03, 2020
Rating: