Jakarta, OG Indonesia -- Untuk pertama kalinya dalam sejarah harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) acuan West Texas Intermediate (WTI) jeblok sampai berada di bawah US$ 0. Pada Selasa (21/4/2020) pagi harga minyak WTI tercatat minus US$ 37,63 per barel. Sementara harga minyak Brent berkisar US$ 25,57 per barel.
Anjloknya harga minyak dunia tersebut disinyalir karena turunnya permintaan minyak sebagai akibat dampak pandemik virus korona baru COVID-19. Reuters menyebutkan, harga minyak jatuh begitu rendah karena para pedagang putus asa sehingga harus membayar pembeli demi mengurangi pasokan minyak yang sudah tak mampu lagi ditampung.
"Informasi yang saya peroleh ada proyeksi sekitar 7-10 juta barel minyak yang belum ada pembelinya. Sementara tempat penyimpanan yang ada konon sudah hampir penuh," kata Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif ReporMiner Institute, Selasa (21/4/2020) pagi.
Negara-negara penghasil minyak yang tergabung dalam OPEC sendiri menurut Komaidi sebelumnya sudah mengupayakan penurunan produksi agar suplai minyak di pasar tidak berlebihan.
"Namun masing-masing negara punya interest. Untuk Arab Saudi misalnya, APBN mereka sangat tergantung minyak, apalagi saat ini kegiatan umroh juga close. Sehingga mau tak mau tetap harus produksi. Rusia juga sama," terang Komaidi. (RH/Migas Indonesia)
Anjloknya harga minyak dunia tersebut disinyalir karena turunnya permintaan minyak sebagai akibat dampak pandemik virus korona baru COVID-19. Reuters menyebutkan, harga minyak jatuh begitu rendah karena para pedagang putus asa sehingga harus membayar pembeli demi mengurangi pasokan minyak yang sudah tak mampu lagi ditampung.
"Informasi yang saya peroleh ada proyeksi sekitar 7-10 juta barel minyak yang belum ada pembelinya. Sementara tempat penyimpanan yang ada konon sudah hampir penuh," kata Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif ReporMiner Institute, Selasa (21/4/2020) pagi.
Negara-negara penghasil minyak yang tergabung dalam OPEC sendiri menurut Komaidi sebelumnya sudah mengupayakan penurunan produksi agar suplai minyak di pasar tidak berlebihan.
"Namun masing-masing negara punya interest. Untuk Arab Saudi misalnya, APBN mereka sangat tergantung minyak, apalagi saat ini kegiatan umroh juga close. Sehingga mau tak mau tetap harus produksi. Rusia juga sama," terang Komaidi. (RH/Migas Indonesia)
Terendah Sepanjang Sejarah, Harga Minyak Minus 37 Dollar AS Per Barel
Reviewed by OG Indonesia
on
Selasa, April 21, 2020
Rating: