Pertamina EP Berbagi Ratusan Unit Baju APD untuk RSUD Kota Bandung

Jakarta, OG Indonesia -- PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) sekaligus Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah pengawasan SKK Migas, selain melaksanakan kegiatan operasi untuk menjaga ketahanan energi juga berkomitmen melaksanakan tanggungjawab sosial dan lingkungan (TJSL). Salah satu  perwujudan TJSL tersebut adalah kepedulian Pertamina EP dalam membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran pandemik virus korona tipe baru atau COVID-19.


Demi mencegah penyebaran COVID-19, Pertamina EP memberikan bantuan kepada para pihak yang membutuhkan, terutama rumah-rumah sakit dan puskesmas serta masyarakat terdampak. Salah satu bantuan yang diberikan adalah kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung. 

“Bantuan yang diberikan berupa baju hazmat disposible sebanyak 300 unit,” ujar Hermansyah Y Nasroen, Public Relations Manager PT Pertamina EP dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (19/4/2020).

Hermansyah mengatakan bantuan yang diberikan Pertamina EP adalah bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. Pemberian bantuan kepada tenaga medis juga dilakukan di sejumlah unit bisnis Pertamina EP yang tersebar di berbagai tempat di Tanah Air. 

“Semoga bantuan ini dapat menolong tenaga medis untuk melindungi mereka dalam menangani pasien wabah COVID-19,” katanya.

Mulyadi, Direktur Utama RSUD Kota Bandung, mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas pemberian bantuan dari Pertamina EP. Bantuan Pertamina EP diterima oleh Kepala Bagian Umum RSUD Kota Bandung Supratman dan Kepala Seksi Penunjang Diagnostik dan Terapi RSUD Kota Bandung pada Jumat (17/4/2020) siang. 

Menurut Mulyadi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada 13 April 2020 telah menetapkan RSUD Kota Bandung menjadi salah satu  rumah sakit rujukan dalam penanggulangan wabah COVID-19. Karena itu, RSUD Kota Bandung akan terus memerlukan Alat Pelindung Diri (APD) yang cukup dalam pelaksanaannya.

“Kami berharap semua APD ini akan selalu bsia terpenuhi. Kesulitan yang masih kami rasakan sekarang adalah sulitnya mendapat masker N95 dan masker bedah,” ujarnya.

Hingga akhir pekan lalu, RSUD Kota Bandung menangani dua orang pasien positif. RSUD Kota Bandung memiliki 460 tenaga kesehatan. "Ruang isolasi bertekanan negatif yang kami siapkan ada empat single room,” ujarnya.