Lars Jorgensen, CEO Thorcon International Pte. Ltd. Foto: Hrp |
"Kita akan mendapatkan (PLTN) dengan nilai 10 kali lipat dari pembangkit batu bara (PLTU) yang ada di dunia saat ini, kecuali ada seseorang yang melakukan cara lain," kata Lars Jorgensen dalam diskusi publik "Pengenalan Teknologi Pembangkit ThorCon TMSR (Thorium Molten Salt Reactor)" di Spaces Lounge, Gedung WTC 3, Jakarta, Senin (3/2/2020).
Padahal menurutnya, negara-negara berkembang membutuhkan pembangkit listrik yang bisa cepat dibangun dan tentunya dengan ongkos yang murah. Dan seharusnya pembangkit listrik yang dikembangkan kini adalah yang berasal dari energi bersih, bukan lagi dari batu bara. "Nuklir adalah yang termudah untuk berkembang dengan cepat," kata Lars.
Untuk itu menurut Lars, perusahaannya menawarkan teknologi pembangkit listrik dengan energi bersih namun juga bisa tetap murah dari sisi biaya. Seperti diketahui Thorcon yang berasal dari Amerika Serikat telah menyatakan keseriusan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) di Indonesia.
Berdasarkan catatan OG Indonesia, dengan teknologi TMSR500 (Thorium Molten Salt Reactor 500 MW), Thorcon bisa membuat PLTT dengan kapasitas 500 Megawatt. PLTT ini nantinya akan menggunakan model desain struktur kapal dengan panjang 174 meter dan lebar 66 meter, yang setara dengan tanker kelas Panamax.
Berdasarkan kajian Thorcon, biaya overnight atau biaya tanpa memperhitungkan faktor-faktor di luar mesin dari PLTT diperkirakan sekitar 3 sen per KwH. Sementara jika memperhitungkan faktor lainnya, maka harga yang ditawarkan ke PLN sekitar 6-7 sen per KwH.
Diungkapkan Bob S. Effendi, Chief Representative Thorcon International Pte, Ltd Indonesia, angka tersebut masih di bawah Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik nasional yang sebesar 7,7 sen per KwH. "Yang kami (Thorcon) tawarkan adalah energi bersih yang bisa dijangkau, kami punya solusinya," tegas Bob. RH
Thorcon Tawarkan Energi Bersih yang Terjangkau
Reviewed by OG Indonesia
on
Senin, Februari 03, 2020
Rating: