Prabumulih, OG Indonesia -- Melihat kondisi banyaknya sampah di sekeliling, PT Pertamina EP Asset 2 berinisiatif untuk meginisiasi aksi mengatasi tumpukan sampah di lingkungan terdekat melalui program pemanfaatan sampah di lingkungan kompleks perumahan perusahaan (Komperta) bertajuk SARAH, Sampah Jadi Berkah.
Program pengolahan yang memanfaatkan sampah dari Komperta dan perkantoran ini telah berjalan sekitar 4 bulan, mengintegrasi dengan pengolahan sampah Pemerintah Kota Prabumulih dan kerjasama teknis dengan INAGRI (Institut Agroekologi Indonesia)
Proses pengelolaan sampah dimulai dari masing-masing Rumah Dinas Perusahaan (RDP). Penghuni menyortir sendiri sampah rumah tangga ke dalam dua kategori yaitu Organik dan sampah plastik non organik, ditandai dengan dua kantong yang berbeda. Petugas kebersihan kemudian seperti biasa akan mengambil sampah rumah tangga dan memasukkannya ke dalam Pusat Pengolahan Sampah (PPS) terpadu berdasarkan kategorinya.
Kantong-kantong sampah organik akan disetor ke tempat pengolahan yang berlokasi di Majasari, Prabumulih untuk diolah menjadi pupuk kompos yang nantinya diperuntukkan untuk dijual umum. Kompos yang dihasilkan dari sini memiliki karakter yang berbeda dengan pupuk kompos pada umumnya. Kompos dari program SARAH dibuat dengan melibatkan fungi atau jamur Trikoderma yang berperan aktif dalam membumihanguskan jamur jahat alias hama pada pohon karet. Pupuk kompos ini didesain untuk para petani karet, yang mana merupakan jenis profesi terbesar yang dimiliki masyarakat Prabumulih. Selain itu, pupuk digunakan juga untuk penyuburan kebun organik di dalam komperta (PERTAGANIK).
Sementara itu, kantong-kantong berisi sampah non Organik akan disetor ke Pusat Daur Ulang (PDU) di Sungai Medang, Prabumulih yang sebelumnya ditimbang. Bersama dengan sumber plastik dari Kota, plastik SARAH dipilah, disobek, dibersihkan dan kemudian diolah menjadi bahan mentah plastik untuk dijual.
Program ini mendapatkan dukungan penduduk kompleks pertamina yang cukup tinggi. Sosialisasi yang dilaksanakan melibatkan ibu-ibu pekerja dan istri pekerja membuahkan hasil pemilahan sampah yang diluar dugaan. 100% rumah Pekerja PT Pertamina EP Field Prabumulih telah memilah sampahnya. Direncanakan seluruh Field di Asset 2 akan juga turut serta dalam pemilahan sampah ini.
Sebagai reward untuk penduduk yang secara konsisten telah memilah sampah untuk memperlancar jalannya program SARAH, pengelola membagikan sayur segar hasil kebun Pertaganik yang penanaman sayurnya menggunakan pupuk kompos hasil SARAH. “Sudah segar, organik, gratis lagi. Pilah sampah aja gak sulit kok," tutur Uli, salah satu penduduk Komperta Pertamina pelaku pemilah sampah rumah tangga.
Program berjalan dengan dukungan dari pemerintah Kota Prabumulih. Dinas kebersihan mendukung penuh SARAH untuk tumbuh membesar dengan memberikan akses angkutan sampah di komperta. Pemkot juga mempersilakan perusahaan untuk sama-sama menggunakan area PDU dalam pengolahan sampah non organik. Tujuan perusahaan dalam mengurangi sampah terintegrasi dengan target Dinas Kebersihan dalam menurunkan angka tumpukan sampah di TPU. Sebelum sampai TPU, sampah dihadang di pengolahan.
"Ke depannya jika memang program Sarah ini sudah terintegerasi secara menyeluruh dengan baik dan established maka tidak menutup kemungkinan sampah-sampah rumah tangga yang ada di sekitar masyarakat majasari yang berdekatan dengan lokasi treatment sampah program SARAH akan bisa kita tampung juga, sehingga bisa mengurangi timbulan sampah dari masyarakat sekitar ke TPA," tutur Benny Hendarto, Prabumulih Field HSSE Assistant Manager PT Pertamina EP Asset 2.
Diharapkan sampah menjadi lebih termanfaatkan dan residu akhir sisa rumah tangga dapat terminimalisir. PT Pertamina EP Asset 2 sebagai perusahaan penyedia energy di Indonesia senantiasa melakukan bisnis usahanya dengan memperhatikan lingkungan dan berupaya memberikan nilai tambah bagi masyarakat. R3
Program pengolahan yang memanfaatkan sampah dari Komperta dan perkantoran ini telah berjalan sekitar 4 bulan, mengintegrasi dengan pengolahan sampah Pemerintah Kota Prabumulih dan kerjasama teknis dengan INAGRI (Institut Agroekologi Indonesia)
Proses pengelolaan sampah dimulai dari masing-masing Rumah Dinas Perusahaan (RDP). Penghuni menyortir sendiri sampah rumah tangga ke dalam dua kategori yaitu Organik dan sampah plastik non organik, ditandai dengan dua kantong yang berbeda. Petugas kebersihan kemudian seperti biasa akan mengambil sampah rumah tangga dan memasukkannya ke dalam Pusat Pengolahan Sampah (PPS) terpadu berdasarkan kategorinya.
Kantong-kantong sampah organik akan disetor ke tempat pengolahan yang berlokasi di Majasari, Prabumulih untuk diolah menjadi pupuk kompos yang nantinya diperuntukkan untuk dijual umum. Kompos yang dihasilkan dari sini memiliki karakter yang berbeda dengan pupuk kompos pada umumnya. Kompos dari program SARAH dibuat dengan melibatkan fungi atau jamur Trikoderma yang berperan aktif dalam membumihanguskan jamur jahat alias hama pada pohon karet. Pupuk kompos ini didesain untuk para petani karet, yang mana merupakan jenis profesi terbesar yang dimiliki masyarakat Prabumulih. Selain itu, pupuk digunakan juga untuk penyuburan kebun organik di dalam komperta (PERTAGANIK).
Sementara itu, kantong-kantong berisi sampah non Organik akan disetor ke Pusat Daur Ulang (PDU) di Sungai Medang, Prabumulih yang sebelumnya ditimbang. Bersama dengan sumber plastik dari Kota, plastik SARAH dipilah, disobek, dibersihkan dan kemudian diolah menjadi bahan mentah plastik untuk dijual.
Program ini mendapatkan dukungan penduduk kompleks pertamina yang cukup tinggi. Sosialisasi yang dilaksanakan melibatkan ibu-ibu pekerja dan istri pekerja membuahkan hasil pemilahan sampah yang diluar dugaan. 100% rumah Pekerja PT Pertamina EP Field Prabumulih telah memilah sampahnya. Direncanakan seluruh Field di Asset 2 akan juga turut serta dalam pemilahan sampah ini.
Sebagai reward untuk penduduk yang secara konsisten telah memilah sampah untuk memperlancar jalannya program SARAH, pengelola membagikan sayur segar hasil kebun Pertaganik yang penanaman sayurnya menggunakan pupuk kompos hasil SARAH. “Sudah segar, organik, gratis lagi. Pilah sampah aja gak sulit kok," tutur Uli, salah satu penduduk Komperta Pertamina pelaku pemilah sampah rumah tangga.
Program berjalan dengan dukungan dari pemerintah Kota Prabumulih. Dinas kebersihan mendukung penuh SARAH untuk tumbuh membesar dengan memberikan akses angkutan sampah di komperta. Pemkot juga mempersilakan perusahaan untuk sama-sama menggunakan area PDU dalam pengolahan sampah non organik. Tujuan perusahaan dalam mengurangi sampah terintegrasi dengan target Dinas Kebersihan dalam menurunkan angka tumpukan sampah di TPU. Sebelum sampai TPU, sampah dihadang di pengolahan.
"Ke depannya jika memang program Sarah ini sudah terintegerasi secara menyeluruh dengan baik dan established maka tidak menutup kemungkinan sampah-sampah rumah tangga yang ada di sekitar masyarakat majasari yang berdekatan dengan lokasi treatment sampah program SARAH akan bisa kita tampung juga, sehingga bisa mengurangi timbulan sampah dari masyarakat sekitar ke TPA," tutur Benny Hendarto, Prabumulih Field HSSE Assistant Manager PT Pertamina EP Asset 2.
Diharapkan sampah menjadi lebih termanfaatkan dan residu akhir sisa rumah tangga dapat terminimalisir. PT Pertamina EP Asset 2 sebagai perusahaan penyedia energy di Indonesia senantiasa melakukan bisnis usahanya dengan memperhatikan lingkungan dan berupaya memberikan nilai tambah bagi masyarakat. R3
Kenal Lebih Dekat dengan Sarah di Prabumulih
Reviewed by OG Indonesia
on
Senin, November 25, 2019
Rating: