Jepang Pun Beri Jempol untuk Biodiesel Indonesia

Biodiesel Indonesia dapat
acungan jempol dari Jepang
Foto-foto: Ridwan Harahap
Malang, OG Indonesia-– Kepala Laboratorium Motor Bakar dan Sistem Propulsi ITB Iman K. Reksowardojo mengatakan bahwa penggunaan bahan bakar biodiesel lebih baik dari bahan bakar fosil jika dipakai oleh kendaraan.
Iman menerangkan dari penelitian yang dilakukan oleh Kementerian ESDM, Lemigas, Gaikindo, Aprobi, BPPT, BPDP Sawit, Pertamina hingga ITB, dari tiga jenis merek kendaraan yang diuji memakai biodiesel sebesar 20% berputar keliling dari Serpong hingga Lembang  dan kembali lagi sampai jarak tempuh 40.000 kilometer menghasilkan hasil yang lebih baik ketimbang menggunakan bahan bakar solar. Uji jalan yang dilakukan di berbagai kondisi jalan yang ada di Indonesia dengan berbagai kondisi cuaca tersebut dilakukan pada tahun 2015 lalu.

“Tidak ada jawaban bahwa dengan biodiesel hasilnya lebih jelek, ternyata hasilnya lebih baik,” kata Iman kepada OG Indonesia di acara Sosialisasi Pemanfaatan Biodiesel 20% di Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya, Malang, Senin (01/02), sebagai rangkaian acara Roadshow Mandatori B20 keliling Jawa-Bali.

Iman K. Reksowardojo, Kepala Lab Motor
Bakar dan Sistem Propulsi ITB (berdiri). 
Pihak perusahaan otomotif Toyota bahkan melakukan uji jalan lanjutan sampai 100.000 kilometer yang berarti mencapai jarak tempuh untuk masa garansi kendaraan yang selama tiga tahun dan hasilnya juga bagus. “Pihak Toyota ingin meyakinkan tidak ada masalah sampai selesai garansi selama tiga tahun,” jelasnya. 

Saat diuji di Nagoya, Jepang pun pihak Toyota dan Denso mengakui bahwa pemakaian produk hilir kelapa sawit Indonesia untuk bahan bakar hasilnya lebih baik. Iman pun mengisahkan bagaimana orang-orang Jepang tersebut ramai-ramai mengacungkan jempolnya terhadap hasil tersebut.

Penggunaan biodiesel
untuk kendaraan lebih baik 
dibandingkan solar.
Menurut Iman yang ikut sebagai tim review dalam uji jalan tersebut, pemakaian biodiesel sebesar 20% lebih baik dan bahkan tidak ada bedanya dengan memakai bahan bakar solar. “B20 tidak ada bedanya dengan B0 (solar), malah jadi lebih bagus,” ungkapnya. “Emisinya lebih rendah karena biodiesel bahan bakar yang ramah lingkungan, lalu dayanya tidak banyak beda, dan penghematan bahan bakar sedikit lebih boros tapi tidak signifikan,” sambungnya.

Pengaruh bahan bakar biodiesel 20% pada kendaraan dikatakan Iman juga lebih bagus. Tak seperti pemakaian solar yang terkadang menyisakan kerak-kerak di dalam mesin, penggunaan biodiesel justru akan melarutkan kotoran sehingga dapat membersihkan mesin.  “Jadi part-nya akan lebih awet,” ucapnya.

Lalu dalam kondisi cuaca dingin, Iman pun menceritakan bahwa hasil penelitian tidak menemukan penggumpalan bahan bakar biodiesel pada cuaca dingin. “Lagipula suhu di Indonesia tidak pernah di bawah nol atau bahkan di dekat nol, sementara solar itu (membeku) di minus tiga (derajat). Dan biodiesel itu tidak ada bedanya dengan solar, jadi enggak masalah” tutup Iman. RH 
Jepang Pun Beri Jempol untuk Biodiesel Indonesia Jepang Pun Beri Jempol untuk Biodiesel Indonesia Reviewed by OG Indonesia on Senin, Februari 01, 2016 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.