Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Ahmad Bambang. Foto: Ridwan Harahap |
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan penandatangan kontrak FAME ini merupakan bukti konkret kepatuhan Pertamina kepada kebijakan pemerintah c.q. Kementerian ESDM terkait mandatory Bahan Bakar Nabati (BBN). Seperti diketahui Pemerintah telah menetapkan mandatory kadar BBN sebesar 15% pada tahun ini dan 20% pada tahun depan.
"Nilai kontraknya ngikutin harga MOPS ya. Kalau MOPS yang sekarang nilainya Rp 11 triliun. Kalau nanti harga MOPS turun berarti lebih rendah," terang Ahmad Bambang selepas acara penandatanganan kontrak FAME di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (20/11).
Dikatakan Bambang, pihak Pertamina mengapresiasi 11 badan usaha produsen FAME nasional yang telah mencapai kesepakatan dengan Pertamina untuk memasok kebutuhan FAME untuk produk Biosolar Pertamina.
Pertamina telah menyalurkan Biosolar dengan kadar campuran FAME (B-7,5) sejak tahun 2009 dengan volume meningkat secara bertahap. Pada tahun 2014, total penyaluran FAME mencapai 1,5 Juta KL atau setara dengan 13,6 juta KL Biosolar mencakup kebutuhan PSO, NPSO dan pembangkit listrik.
Saat ini, Pertamina telah menyalurkan Biosolar dengan persentase FAME sebesar 15%. Total penyerapan FAME hingga 31 Oktober 2015 mencapai sekitar 300 ribu KL dan ditargetkan dapat mencapai 966.785 KL pada akhir tahun, atau setara dengan 5,98 juta KL Biosolar.
Dengan penerapan mandatory B-20 tahun depan, ucap Bambang, Pertamina memproyeksikan kebutuhan volume FAME yang akan diserap Pertamina sebesar 5,14 juta KL atau setara dengan 26 juta KL Biosolar. Volume tersebut terdiri dari 2,7 juta KL untuk kebutuhan PSO, 1,26 juta KL untuk kebutuhan pembangkit listrik dan 1,12 juta KL untuk kebutuhan Non PSO.
Bambang juga mengungkapkan kesiapan Pertamina dalam penyediaan sarana dan fasilitas untuk pelaksanaan mandatory BBN. Menurut dia, 63 Terminal BBM utama di 31 kota telah siap menampung dan menjadi titik-titik pendistribusian ke seluruh pelosok negeri.
Adapun sebelas badan usaha yang menandatangani kerjasama dengan Pertamina hari ini adalah PT Musim Mas Batam, PT Musim Mas Medan, PT Wilmar Bioenergi Indonesia, PT Wilmar Nabati Indonesia, PT Pelita Agung Agri Industri, PT Darmex Biodiesel, PT Cemerlang Energi Perkasa. Lalu ada PT Ciliandra Perkasa, PT Energi Bahari Lestari, PT Anugrah Inti Gemanusa, PT Primanusa Palma Energy, dan PT Bioenergi Pratama Jaya. RH
"Nilai kontraknya ngikutin harga MOPS ya. Kalau MOPS yang sekarang nilainya Rp 11 triliun. Kalau nanti harga MOPS turun berarti lebih rendah," terang Ahmad Bambang selepas acara penandatanganan kontrak FAME di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (20/11).
Dikatakan Bambang, pihak Pertamina mengapresiasi 11 badan usaha produsen FAME nasional yang telah mencapai kesepakatan dengan Pertamina untuk memasok kebutuhan FAME untuk produk Biosolar Pertamina.
Pertamina telah menyalurkan Biosolar dengan kadar campuran FAME (B-7,5) sejak tahun 2009 dengan volume meningkat secara bertahap. Pada tahun 2014, total penyaluran FAME mencapai 1,5 Juta KL atau setara dengan 13,6 juta KL Biosolar mencakup kebutuhan PSO, NPSO dan pembangkit listrik.
Saat ini, Pertamina telah menyalurkan Biosolar dengan persentase FAME sebesar 15%. Total penyerapan FAME hingga 31 Oktober 2015 mencapai sekitar 300 ribu KL dan ditargetkan dapat mencapai 966.785 KL pada akhir tahun, atau setara dengan 5,98 juta KL Biosolar.
Dengan penerapan mandatory B-20 tahun depan, ucap Bambang, Pertamina memproyeksikan kebutuhan volume FAME yang akan diserap Pertamina sebesar 5,14 juta KL atau setara dengan 26 juta KL Biosolar. Volume tersebut terdiri dari 2,7 juta KL untuk kebutuhan PSO, 1,26 juta KL untuk kebutuhan pembangkit listrik dan 1,12 juta KL untuk kebutuhan Non PSO.
Bambang juga mengungkapkan kesiapan Pertamina dalam penyediaan sarana dan fasilitas untuk pelaksanaan mandatory BBN. Menurut dia, 63 Terminal BBM utama di 31 kota telah siap menampung dan menjadi titik-titik pendistribusian ke seluruh pelosok negeri.
Adapun sebelas badan usaha yang menandatangani kerjasama dengan Pertamina hari ini adalah PT Musim Mas Batam, PT Musim Mas Medan, PT Wilmar Bioenergi Indonesia, PT Wilmar Nabati Indonesia, PT Pelita Agung Agri Industri, PT Darmex Biodiesel, PT Cemerlang Energi Perkasa. Lalu ada PT Ciliandra Perkasa, PT Energi Bahari Lestari, PT Anugrah Inti Gemanusa, PT Primanusa Palma Energy, dan PT Bioenergi Pratama Jaya. RH
Pertamina Tandatangani Kontrak Kerjasama dengan 11 Produsen FAME
Reviewed by OG Indonesia
on
Jumat, November 20, 2015
Rating: