Jakarta, O&G Indonesia-- Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa perusahaan-perusahaannya amat tertarik untuk ikut terlibat dalam proyek listrik 35.000 megawatt (MW) di Indonesia. Sebanyak 52 perusahaan dan 11 agensi disodorkan oleh pemerintah AS untuk ikut dalam lelang proyek pembangkit listrik di Indonesia.
Untuk mempermudah perusahaan asal AS ikut dalam lelang proyek di Indonesia, pemerintah AS membuat nota kesepahaman dengan pemerintah Indonesia. Isi nota kesepahamannya adalah pembentukan working group, yang memberikan akses informasi dan kesempatan seluas-luasnya bagi perusahaan-perusahaan AS.
"AS sangat mendukung Indonesia untuk proyek listrik 35.000 MW. Untuk mendukung hal tersebut, kami telah membentuk working group yang beranggotakan 52 perusahaan teratas AS dan 11 agensi," kata Duta Besar AS untuk Indonesia, Robert Blake, usai penandatanganan MoU di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (2/9/2015).
Robert mengungkapkan, pihaknya sangat berminat untuk menggarap proyek-proyek listrik dari energi terbarukan seperti panas bumi, air, mikro hidro, angin, biomassa, dan sebagainya.
"Kita berusaha sebisa mungkin untuk mendukung Indonesia mendapatkan energi bersih dan efisien. Banyak juga kami bawa perusahaan-perusahaan baru yang siap mendukung target 20% energi terbarukan pada 2025," ucapnya.
Dia menyatakan, bahwa perusahaan-perusahaan asal AS adalah yang terbaik di dunia. Perusahaan AS tidak mengandalkan harga murah, namun juga kualitas. Rekam jejak perusahaan dari negaranya pun sudah teruji di Indonesia. General Electric (GE) misalnya, teknologinya banyak sekali digunakan di Indonesia.
"Perusahaan-perusahaan AS merupakan yang terbaik di seluruh dunia, salah satunya GE. Banyak juga perusahaan AS yang sudah memiliki pengalaman signifikan di Indonesia," tandasnya.
Saat ini, pihaknya belum dapat membeberkan proyek-proyek mana saja yang diincar oleh perusahaan-perusahaan swasta asal AS dan dana investasi yang disiapkan. "Saya belum bisa memberikan data dan angkanya," ucapnya.
Untuk mempermudah perusahaan asal AS ikut dalam lelang proyek di Indonesia, pemerintah AS membuat nota kesepahaman dengan pemerintah Indonesia. Isi nota kesepahamannya adalah pembentukan working group, yang memberikan akses informasi dan kesempatan seluas-luasnya bagi perusahaan-perusahaan AS.
"AS sangat mendukung Indonesia untuk proyek listrik 35.000 MW. Untuk mendukung hal tersebut, kami telah membentuk working group yang beranggotakan 52 perusahaan teratas AS dan 11 agensi," kata Duta Besar AS untuk Indonesia, Robert Blake, usai penandatanganan MoU di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (2/9/2015).
Robert mengungkapkan, pihaknya sangat berminat untuk menggarap proyek-proyek listrik dari energi terbarukan seperti panas bumi, air, mikro hidro, angin, biomassa, dan sebagainya.
"Kita berusaha sebisa mungkin untuk mendukung Indonesia mendapatkan energi bersih dan efisien. Banyak juga kami bawa perusahaan-perusahaan baru yang siap mendukung target 20% energi terbarukan pada 2025," ucapnya.
Dia menyatakan, bahwa perusahaan-perusahaan asal AS adalah yang terbaik di dunia. Perusahaan AS tidak mengandalkan harga murah, namun juga kualitas. Rekam jejak perusahaan dari negaranya pun sudah teruji di Indonesia. General Electric (GE) misalnya, teknologinya banyak sekali digunakan di Indonesia.
"Perusahaan-perusahaan AS merupakan yang terbaik di seluruh dunia, salah satunya GE. Banyak juga perusahaan AS yang sudah memiliki pengalaman signifikan di Indonesia," tandasnya.
Saat ini, pihaknya belum dapat membeberkan proyek-proyek mana saja yang diincar oleh perusahaan-perusahaan swasta asal AS dan dana investasi yang disiapkan. "Saya belum bisa memberikan data dan angkanya," ucapnya.
Puluhan Perusahaan AS Siap Ikuti Proses Lelang Mega Proyek Listrik 35.000 MW
Reviewed by OG Indonesia
on
Rabu, September 02, 2015
Rating: