Jakarta, O&G
Indonesia-- Pemerintah melalui SKK Migas mendorong Pembangunan Kilang Mini di daerah remote untuk optimasi lifting minyak bumi,
melalui diskusi panel yang digelar Kamis, (27/08/2015). Namun, berbagai
reaksi pun muncul dihadapan publik terkait usulan pembangunan kilang mini
tersebut. Penggiringan minat dalam pembangunan kilang mini ini masihkah
menjanjikan?
“Bikin saja kilang yang kecil-kecil. Daripada sekarang apa? Kilang yang besar nggak kebangun-bangun kan,” ujar Direktur Utama PT Tri Wahana Universal (TWU) Rudy Tavinos dalam diskusi panel tentang Kilang Mini yang digelar di SKK Migas, Kamis (27/08/2015).
“Bikin saja kilang yang kecil-kecil. Daripada sekarang apa? Kilang yang besar nggak kebangun-bangun kan,” ujar Direktur Utama PT Tri Wahana Universal (TWU) Rudy Tavinos dalam diskusi panel tentang Kilang Mini yang digelar di SKK Migas, Kamis (27/08/2015).
Dikatakan Rudy Tavinos, menurutnya pembangunan kilang mini
memiliki prospek yang cukup baik, mengingat kapasitas kilang yang ada di
Indonesia tidak mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Hal ini
membuat usaha kilang mini semakin menguntungkan. Bahkan menurut Rudy, usaha
kilang mini cukup mudah mendapat pembiayaan dari perbankan. Terlihat dari
banyaknya bank yang mulai menawarkan diri kepada perusahaannya. “Sekarang saja kami mau dapat pinjaman dari bank
asing. Jadi efisiensi itu bisa kita lihat, secara bankable kita
menyebutnya,” kata Rudy.
Rudy menambahkan
investasi untuk membangun kilang mini berkapasitas 18.000 barel per hari hanya
mencapai US$ 150 juta. Jauh lebih murah dibandingkan membangun kilang besar
berkapasitas 300.000 barel per hari yang menghabiskan investasi lebih dari US$
10 miliar.
ETS Putera, President Director PT Geo Putera Perkasa |
Diungkapkan Putera, bahwa ada kasus pengusaha yang mau bangun kilang, namun setalah 8 bulan enggak dapat-dapat izin. "Soal perizinan ini, saya pernah bicara dengan Rizal Ramli yang sekarang jadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman. Katanya, kalau Menteri atau jajarannya tidak berkepentingan apa-apa, surat-surat pasti cepat kelar, enggak mungkin 8 bulan," kisahnya.
Putera juga menegaskan, bagi para investor yang mau membangun kilang mini harus bisa memastikan terlebih dahulu apakah feedstock-nya tersedia. "Sebaiknya kita tidak terpaku pada kilang mini yang feedstock-nya berasal dari dalam negeri. Itu tidak benar. Jangan lakukan pembodohan kepada kita," ucapnya lantang dalam diskusi ini.
Putera menyarankan, feedstock jangan diandalkan dari dalam negeri, karena itu akan mengganggu, itu adalah haknya Pertamina. "Jadi kalau ada yang bilang kilang Pertamina tidak mampu, itu omong kosong," ucap Putera.
"Jadi kalau mau bikin kilang, sebaiknya feedstock-nya dari luar negeri. Saya sudah hitung. Dan hati-hati kalau mau bikin kilang mini, bikin yang refinery-nya multi function, 40 ribu sampai 100 ribu barel. Ini yang saya mau bangun, satu-satunya yang terbesar di Sumatera Selatan, di kawasan KEK," terangnya.
"Kita semua jangan dibodohi, kita sudah investasi trilyunan. Semua orang berhak tahu, harus hati-hati kalau bicara soal kilang, jangan ambil feedstock dalam negeri! Anda dapat feedstock itu hak milik negara atau swastanya, bagaimana cara mendapatkannya? Karena ujung-ujungnya nanti tersangkut masalah hukum," tutupnya dengan nada tegas. MB
Investasi Pembangunan Kilang Mini, Undang Protes Pengusaha Dalam Negeri
Reviewed by OG Indonesia
on
Jumat, Agustus 28, 2015
Rating: