Jakarta, OG Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral c.q Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi melakukan peninjauan pelaksanaan pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (CISEM) Tahap I ruas Semarang-Batang, bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional di Provinsi Jawa Tengah, pada Rabu (24/2/2023). Hingga 22 Februari 2023, progress pembangunan telah mencapai 79,71%, di atas target 78,78%.
Dalam peninjauan ke lapangan ini, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi diwakili oleh Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman, sedangkan Bappenas diwakili oleh Direktur Sumber Daya Energi, Mineral dan Pertambangan Nizhar Marizi.
Pembangunan pipa transmisi gas bumi CISEM Tahap I ruas Semarang-Batang merupakan proyek multi years dari Kementerian ESDM untuk membangun jalur pipa gas 20” sepanjang ± 60 km yang telah dimulai pada Mei 2022 dan direncanakan rampung Agustus tahun 2023.
“Sampai dengan tanggal 22 Februari 2023, progress pembangunannya telah mencapai 79,71% dari rencana yang ditargetkan 78,78%,” ujar Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman.
Direktur Sumber Daya Energi, Mineral dan Pertambangan Bappenas Nizhar Marizi menyampaikan apresiasi kepada Kementerian ESDM atas pembangunan infrastruktur ini. Proyek ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional.
“Kunjungan kali ini juga akan menjadi bahan masukan dan pertimbangan Bappenas terkait usulan pembangunan pipa transmisi gas bumi CISEM tahap II ruas Batang– Cirebon,” kata Nizhar.
Selain meninjau pembangunan CISEM tahap I ruas Semarang-Batang, Ditjen Migas juga mengunjungi kawasan industri yang berada di sepanjang jalur pipa tersebut yaitu Kawasan Ekonomi Khusus Kendal dan Kawasan Industri Terpadu Batang. Tujuannya, untuk mengetahui kesiapan kawasan industri tersebut menyerap gas bumi yang dialiri melalui pipa transmisi gas bumi CISEM tahap I tersebut.
Direktur PT Kawasan Industri Kendal Didik Purbadi menyampaikan bahwa ketersedian gas bumi merupakan salah satu daya tarik investor untuk membangun dan mengembangkan industrinya di Kawasan Ekonomi Khusus Kendal. Untuk saat ini, kebutuhan gas di wilayah industri tersebut masih menggunakan gas CNG yang disediakan oleh PT Pertamina Gas Negara dengan kapasitas 0,3 MMSCFD dan akan meningkat hingga 4,48 MMCSFD di akhir tahun 2023.
Dengan terbangunnya pipa CISEM tahap I ini, diproyeksikan ada tahun 2025 terdapat 26 Industri yang akan menggunakan gas bumi pada kawasan tersebut dengan kebutuhan mencapai ± 40 MMSCFD.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Perencanaan dan pembangunan Infrastruktur Migas Laode Sulaeman menyampaikan, Indonesia saat ini telah menuju transformasi Net Zero Emission sehingga pada bauran energi nasional, porsi batubara akan diturunkan namun tidak dapat langsung digantikan oleh tenaga surya atau sumber EBT lainnya melainkan dengan gas bumi. Gas bumi akan menjadi energi yang sangat berperan penting di masa transisi ini.
Pembangunan CISEM tahap I ruas Semarang-Batang merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk meningkatkan akses gas bumi bagi seluruh masyarakat maupun industri. Pipa transmisi ini diharapkan dapat meninggkatkan aksesibilitas gas bumi yang sebagian besar berasal dari lapangan gas di Jawa Timur dapat sampai ke wilayah Jawa Tengah untuk memenuhi kebutuhan industri yang sedang berkembang.
Untuk jangka panjang, Pemerintah juga telah menyiapkan usulan untuk pembangunan CISEM tahap II ruas Batang-Cirebon, sehingga nantinya infrastruktur gas bumi dari Sumatra dapat tersambung hingga Jawa Timur. R3