Semarang, OG Indonesia -- Menyusul pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau disebut juga Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di pulau Jawa dan Bali sejak 11 hingga 25 Januari 2021, Pertamina di wilayah Jawa Bagian Tengah melalui Pjs. Unit Manager Communication, Relations & CSR, Marthia Mulia Asri, menghimbau kembali kepada para pelanggan agar menggunakan transaksi non tunai melalui mypertamina atau memesan produk BBM dan LPG melalui layanan “delivery service” 135.
Menurut Marthia, selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Pertamina tetap beroperasi dan menyalurkan BBM serta LPG kepada masyarakat. “Tidak ada penghentian atau pembatasan operasional, kami tetap melayani seperti biasa hanya saja masih menerapkan secara ketat protokol Covid-19 di seluruh fasilitas Pertamina," ujarnya, Kamis (14/1/2021).
Selain itu, Marthia menambahkan bahwa Pertamina juga menghimbau seluruh konsumen untuk menggunakan aplikasi MyPertamina dan Link Aja untuk bertransaksi di SPBU. “Salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang telah kami terapkan semenjak awal pandemi di tahun 2020 adalah penggunaan transaksi non tunai seperti mypertamina maupun alat pembayaran non tunai lainnya yang berlaku di SPBU," tambahnya.
Sedangkan bagi konsumen yang #dirumahaja juga dapat menggunakan layanan pesan antar atau Pertamina Delivery Service (PDS) untuk mendapatkan produk BBM dan LPG. “Layanan PDS bisa digunakan dengan menghubungi kontak Pertamina 135. Produk yang dapat dilayani melalui program tersebut adalah BBM yaitu pertamax, pertamax turbo dan Dex series serta LPG bright gas ukuran 5,5 kg,” ungkap Thia.
Konsumsi Avtur Turun
Selain kesiagaan stok BBM dan LPG selama PPKM, stok avtur untuk pesawat udara juga disiagakan Pertamina di wilayah Jawa Bagian Tengah. “Untuk avtur sendiri konsumsinya cenderung menurun setelah Satgas Nataru kemarin, saat ini rata-rata penyaluran Avtur di wilayah Jawa Bagian Tengah sekitar 142 KL perhari sementara saat Satgas kemarin mencapai 190 KL per hari," jelas Martha.
Ia menambahkan untuk wilayah Jawa Tengah, konsumsi avtur di Bandara Ahmad Yani saat ini berkisar di angka 40 KL per hari dan di Adi Soemarmo sekitar 20 KL per hari. “Seperti yang kami sampaikan sebelumnya untuk stok avtur sendiri sangat aman dengan ketahanan stok hingga 50 hari”, pungkas Marthia. R3