Event ini akan diselenggarakan secara virtual melalui Platform Aplikasi Zoom bersamaan dengan Pertemuan Ilmiah Tahunan API yang ke-20. Event ini untuk menggantikan acara tahunan Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) yang tahun ini memasuki tahun ke delapan namun harus ditunda penyelenggaraannya karena pandemi COVID-19.
Acara ini terdiri dari virtual convention serta program pendukung lainnya yaitu virtual workshop, virtual technical paper, sampai virtual field trip ke lapangan pembangkitan panas bumi Lumut Balai, Sumatera Selatan. Dengan mengangkat tema “The Future is Now: Committing Geothermal Energy for Indonesia’s Sustainable Development”.
Ketua Pelaksana Digital Indonesia International Geothermal Convention (DIIGC) 2020, Eko Agung Bramantyo menyampaikan bahwa tema tersebut memiliki relevansi baik untuk membantu meningkatkan keekonomian dalam negeri maupun dengan isu global saat ini yaitu pandemi Covid-19 yang mempengaruhi berbagai sektor perekonomian, termasuk energi terbarukan khususnya energi panas bumi.
Sementara itu Ketua Umum API, Prijandaru Effendi mengingatkan kembali bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi besar untuk mengembangkan sumber daya energi panas bumi dan sampai akhir tahun 2019 total kapasitas terpasang sudah lebih dari 2000 MW.
"Saat ini Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia setelah Amerika Serikat sebagai produsen energi panas bumi terbesar. Oleh karena itu acara DIIGC ini dapat dijadikan momentum di mana panas bumi di Indonesia dapat ikut berperan sebagai agenda pembangunan ekonomi berkelanjutan serta membantu meningkatkan keekonomian dalam negeri," ucap Prijandaru.
Dikatakan olehnya, acara DIIGC 2020 diharapkan dapat menjadi forum geothermal ini akan selalu menjadi forum dan momen besar dalam mempertemukan lembaga pemerintah, pembuat kebijakan, pemangku kepentingan, investor, perusahaan jasa, akademisi, dan pakar industri panas bumi untuk berkumpul bersama, berbagi keahlian dan pengalaman serta perkembangan teknologi terbaru mengenai industri panas bumi.
F.X. Sutijastoto selaku Direktur Jenderal EBTKE, memaparkan bahwa pemerintah senantiasa memberikan dukungan bagi pengembangan panas bumi dalam mencapai agenda pembangunan ekonomi berkelanjutan atau sustainable development goal di bidang energi.
"Itu harus dijalankan dengan melibatkan berbagai pihak baik dari segi pemerintah maupun di luar pemerintah harus bersama-sama berkomitmen mengambil langkah-langkah strategis, terukur, dan berkelanjutan khususnya untuk mencapai target pengembangan panas bumi yang sudah dicanangkan sampai dengan tahun 2025," tuturnya.
Dikatakan olehnya, Kementerian ESDM sendiri melalui Ditjen EBTKE terus menjalin komunikasi dengan para pemangku kepentingan, kementerian lembaga terkait, pemerintah daerah, terutama dengan API yang selama ini telah menjadi partner penting dalam pengembangan energi panas bumi. R2
Siasati Pandemi, Konvensi Virtual Panas Bumi DIIGC 2020 Siap Digelar
Reviewed by OG Indonesia
on
Kamis, Agustus 06, 2020
Rating: