Syamsul Huda (paling kiri) mengecek kelengkapan peralatan para mitra kerja PLN Disjaya. Foto: Hrp |
Dengan slogan ‘Zero Accident, Zero Accident, Zero Accident', PLN berupaya untuk melakukan pencegahan terhadap segala bentuk kecelakaan kerja pegawai, yang berarti tanpa toleransi sedikitpun terhadap segala macam kecelakaan kerja.
"PLN Disjaya mendapatkan tugas untuk melaksanakan pekerjaan kelistrikan di sisi distribusi. Hari ini kita laksanakan gelar personel dan peralatan para vendor atau mitra kerjanya PLN Disjaya, dalam rangka mengetahui persiapan mereka melakukan tugas di lapangan," kata General Manager PLN Disjaya Syamsul Huda.
Kegiatan Gelar Personel dan Peralatan Mitra Kerja Jasa Konstruksi ini diikuti oleh 72 vendor yang membuka 122 lapak untuk memperlihatkan peralatan kerja yang digunakan saat melakukan pekerjaan. Seluruh personel yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini merupakan vendor-vendor dengan berbagai spesialisasi, yaitu penyedia jasa konstruksi untuk pekerjaan Jaringan Tegangan Menengah (JTM), Jaringan Tegangan Rendah (JTR), Instalasi Gardu, Sipil Gardu, serta Sambungan Rumah dan Alat Pembatas dan Alat Pengukur (SR-APP), serta Kubikel, Jointing dan Terminating yang telah melalui proses lelang.
Mitra-mitra kerja yang menjadi peserta Gelar Personel dan Peralatan Kerja ini juga merupakan anggota dari Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia (AKLI) dan Persatuan Kontraktor Listrik Nasional (PAKLINA).
Kegiatan yang mengusung tema 'Satu Kata, Satu Karya untuk Citra Ibukota' ini bertujuan untuk menunjukkan keterbukaan PLN untuk memilih mitra kerja dalam rangka membangun kota Jakarta sebagai ibukota negara dan sekaligus merupakan bagian dari manajemen vendor untuk mengevaluasi mitra kerja.
Diterangkan Syamsu Huda, kegiatan pengecekan yang dilakukan PLN Disjaya kepada mitra-mitra kerjanya ini menjadi penting seiring kian banyaknya pekerjaan imbas dari proyek 35.000 Megawatt (MW) yang tengah berjalan. "Di sisi hulu akan bertambah kapasitasnya kurang lebih 90 persen dalam waktu lima tahun, nah di sisi distribusi pun kira-kira demikian juga agar tidak terjadi penyumbatan di sisi distribusi," bebernya.
Aspek-aspek yang dinilai antara lain, jumlah regu dan personel yang siap melaksanakan tugas serta kesesuaian peralatan dengan spesifikasi PLN seperti yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerja sama. Kesesuaian peralatan yang akan digunakan dalam melaksanakan tugas ini penting dinilai untuk melindungi pelanggan dan PLN agar tidak ada yang dirugikan saat pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
"Jangan sampai nanti mereka kekurangan tenaga kerja, kekurangan peralatan, dan seterusnya yang mengakibatkan pekerjaan tidak bisa dieksekusi sempurna," tegasnya. "Termasuk kelengkapan alat pelindung diri, mitra kerja harus memiliki dan memadai jumlahnya. Ini tanggung jawab kami untuk memastikan itu supaya di lapangan tidak terjadi kecelakaan kerja sehingga harapannya nanti zero accident," sambungnya.
Pelaksanaan “Gelar Personel dan Peralatan, Satu Wujud Budaya K3 Disjaya ini juga mendukung strategi X4SR (Excellence for Sales and Revenues) yang dicanangkan oleh PLN Distribusi Jakarta Raya. Syamsul Huda menuturkan bahwa masyarakat akan menilai dan memandang PLN sebagai perusahaan yang profesional jika melihat para pekerja lapangannya selalu memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, serta bekerja sesuai dengan SOP yang seharusnya dan memperhatikan Keselamatan Ketenagalistrikan serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K2K3).RH
PLN Disjaya Jaga Eksekusi Konstruksi Mitra Kerja Zero Accident
Reviewed by OG Indonesia
on
Rabu, Juni 14, 2017
Rating: